11 Nov 2015

TUJUAN AKHIR PERJALANAN HIDUP



DI SATU PIHAK Alkitab Perjanjian Lama menekankan hal-hal duniawi atau bendani, di lain pihak Perjanjian Baru menekankan hal rohani. Hal ini mengesankan bahwa Allah yang dinyatakan Alkitab bisa berubah. Kalau demikian apakah Allah benar-benar bisa berubah, sementara terdapat banyak ayat dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Allah adalah Allah yang tidak berubah?

    Sebenarnya Alkitab Perjanjian Lama tidak menekankan hal-hal duniawi semata-mata dan melupakan hal-hal rohani. Abraham sebagai teladan iman kita –yang hidupnya menjadi inspirasi dan pola iman kita– menunjukkan kehidupan yang sangat rohani. Rohani artinya memfokuskan diri bukan pada hal-hal jasmani semata. Jika kita teliti sejarah bangsa Israel, sebenarnya bangsa itu bukanlah bangsa yang secara materi diberkati Tuhan. Dibanding dengan bangsa Cina, bangsa Israel jauh dari kejayaan. Bangsa Cina bisa menguasai negerinya selama ribuan tahun. Sedangkan bangsa Israel hanya beberapa ratus tahun saja. Perlu kita pertanyakan: Seberapa banyak berkat jasmani yang Tuhan berikan kepada umat Israel? Berapa lama mereka menikmati tanah yang berlimpah susu dan madu? Kalau kita mengamati kehidupan bangsa Israel, ternyata mereka tidak terlalu lama menikmati kemakmuran materi atau kemakmuran jasmani.

     Dalam sejarah bangsa Israel tercatat bahwa selama 430 tahun mereka diperbudak bangsa Mesir. Sekitar tahun 1440 SM mereka meninggalkan Mesir. Selama 40 tahun mengembara di padang gurun. Kemudian setelah menetap di tanah Kanaan (tahun 1400 SM), yaitu negeri perjanjian bagi keturunan Abraham, ternyata mereka tidak tidak terlalu lama menetap di sana, sebab mereka harus jatuh ke tangan berbagai musuhnya. Israel Utara jatuh ke tangan bangsa Asyur tahun 722 SM dan Israel Selatan jatuh ke tangan bangsa Babel pada tahun 586 SM. Zaman yang paling gemilang hanya pada zaman Daud dan Salomo. Akhirnya mereka dibuang ke dalam pembuangan. Mereka mendiami tanah Kanaan tidak lebih dari 700 tahun, itu pun selalu jatuh ke tangan musuh atau ditindas musuh-musuh di sekitar Kanaan.

     Catatan sejarah paling tragis adalah ketika Yerusalem dihancurkan Jendral Titus dari Roma tahun 70. Sejak itu bangsa Israel tercerai berai (diaspora) ke seluruh dunia. Pada waktu perang dunia kedua tahun 1939 sampai 1945, enam juta orang Yahudi dibantai oleh Hitler. Sebenarnya sejak bangsa Israel jatuh ke tangan musuhnya tahun 722 SM dan 586 SM mereka tidak pernah memiliki kerajaan sendiri yang diperintah oleh keturunan Yahudi. Baru pada tanggal 14 Mei 1948 negara Israel sekuler dideklarasikan di Tel Aviv.

    Banyak orang tidak memahami sejarah bangsa Israel, sehingga mereka selalu membayangkan bahwa bangsa Israel adalah bangsa yang diberkati Tuhan secara materi atau jasmani. Banyak orang menjadikan Abraham sebagai contoh seorang yang diberkati secara jasmani, tetapi mereka tidak melihat kehidupan Abraham yang sesungguhnya. Hidup Abraham disita untuk sebuah pengembaraan untuk menemukan negeri yang Tuhan janjikan. Segala sesuatu yang Abraham lakukan dalam menjalani hidupnya hanyalah untuk menemukan negeri yang Tuhan janjikan. Abraham sama sekali tidak mencari kenyamanan di bumi. Ia meninggalkan Ur-Kasdim untuk hidup sebagai pengembara.
Negeri yang menjadi tujuan Abraham bukanlah tanah Kanaan di dunia ini, tetapi tanah Kanaan di Timur Tengah yang menjadi tanah perjanjian bagi keturunan Abraham. Tanah itu diberikan Allah kepada keturunan Abraham untuk menggenapi lahirnya Mesias, yaitu agar semua bangsa di dunia diberkati oleh Tuhan. Adapun tanah perjanjian bagi Abraham adalah negeri yang direncanakan dan dijanjikan oleh Tuhan. Tanah Kanaan di Timur Tengah hanyalah tempat menumpang sementara, bukanlah hunian tetap. Sedangkan Kanaan Surgawi di Langit Baru dan Bumi yang Baru adalah hunian tetap. Negeri di Langit Baru dan Bumi yang Baru itulah yang dirindukan oleh Abraham sebagai tujuan akhirnya. Sebagaimana tujuan akhir Abraham adalah Kerajaan Surga, maka orang percaya harus berprinsip dan berpendiran teguh seperti Abraham tersebut. Kalau menghubungkan iman Abraham hanya dengan berkat jasmani, maka orang percaya akan kehilangan esensi kebenaran dari kehidupan sosok ini.

1) Keluaran 3:14; Mazmur 102:26-28; Yesaya 41:4; 48:12; Maleakhi 3:6; Roma 1:23; Ibrani 1:11-12; 13:8; Yakobus 1:17 ; 2) Ibrani 11:8 ; 3) Ibrani 11:10

0 komentar:

Posting Komentar

Bagi Anda yang ingin memberikan tanggapan/komentar berilah sesuai redaksi diatas.

 
Design by Jendri Aritonang+++Powered by: blogger