10 Nov 2015

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN

      KITA HARUS MEMPERSIAPKAN diri untuk menyambut kedatangan Tuhan. Persiapan ini menyangkut kehidupan pribadi kita agar kita diperkenan bertemu dengan Tuhan di awan-awan permai.1 Ini berarti harus mengutamakan perkara-perkara rohani atau yang memiliki nilai kekal. Hal ini dapat dilakukan dengan kesetiaan terus-menerus belajar mengenal Allah dan kebenaran-Nya serta melakukan kehendak-Nya. Perjalanan hidup kita hari ini adalah perjalanan persiapan menyambut kedatangan Tuhan yang pasti akan menyatakan diri di awan-awan permai. Dengan persiapan yang baik, kita akan dibawa Tuhan ke tempat di mana Tuhan Yesus berada bersama dengan para malaikat-malaikat kudus serta orang-orang saleh yang telah mendahului kita pulang ke rumah Bapa. Dengan demikian jelaslah bahwa perjalanan musafir Kristen adalah pergumulan persiapan menyambut kedatangan Tuhan kedua kali nanti. Seluruh potensi harus diarahkan sepenuhnya kepada persiapan ini.

       Fakta yang kita saksikan hari ini, tidak banyak orang Kristen yang menyelenggarakan hidup guna persiapan menyambut kedatangan Tuhan. Orang Kristen yang tidak hidup hanya untuk menyambut kedatangan Tuhan adalah orang-orang Kristen yang tidak dewasa. Sebab kalau dewasa maka seluruh hidupnya hanya diarahkan untuk menyambut kedatangan Tuhan. Mengapa hal ini terjadi? Ternyata penghambat kedewasaan rohani ini justru datang dari para pengkhotbah atau pembicara-pembicara Kristen yang tidak mengerti kebenaran ini. Mereka mengajarkan Alkitab, tetapi tidak mengangkat hal-hal yang prinsip dan utama dalam hidup ini, yaitu persiapan menyambut kedatangan Tuhan. Menyambut kedatangan Tuhan adalah hal-hal atau perkara-perkara surgawi. Banyak pembicara mengajarkan pengajaran yang disesuaikan dengan “semangat zaman”. Semangat zaman maksudnya adalah gairah hidup yang sekarang ini menguasai manusia pada umumnya. Apa yang menguasai manusia pada umumnya? Tentu perkara makan minum, kawin mengawinkan. Inilah yang menjadi tujuan hidup manusia pada umumnya. Inilah zaman di mana orang mengumpulkan guru-guru palsu yang menyenangkan telinga mereka. Oleh sebab itu kita harus selektif akan apa yang kita dengar. Langkah menyambut kedatangan Tuhan antara lain:
  1. Pertama, menyadari dan menghayati kehadiran Tuhan dalam dunia ini, khususnya dalam hidup kita untuk menggenapi segala rencana-Nya. Dunia sekitar kita semakin ateis, semakin fasik dan tidak memedulikan Allah. Makin jarang orang yang menghayati kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Kita harus terus tekun untuk menghayati kehadiran-Nya, bahwa Ia adalah Allah yang hidup.
  2. Kedua, bisa dipercaya oleh Tuhan, agar Tuhan berkenan melibatkan kita dalam rencana-rencana agung-Nya. Seperti yang telah disinggung di atas, kita harus hidup benar, berkenan kepada Tuhan dan bertumbuh dewasa. Hanya kalau kita membersihkan diri dari apa yang najis, kita akan menjadi perkakas Tuhan untuk pekerjaan yang mulia.
  3. Ketiga, selalu hidup dalam persekutuan dengan Tuhan dan mempertanyakan apa yang Tuhan kehendaki kita harus lakukan. Setiap kita harus percaya bahwa kita memiliki tempat dalam rencana Allah yang agung dan mulia. Kita pasti memiliki bagian dalam Kerajaan Allah. Menjadi kehendak Tuhan agar kita terlibat dalam pekerjaan atau rencana-Nya. Segala sesuatu yang kita rencanakan atau inginkan tidak boleh terlepas atau terpisah dari rencana agung-Nya, yaitu melebarkan Kerajaan-Nya di atas muka bumi ini.
       Harus dimengerti bahwa kehadiran Tuhan dalam dunia ini terbatas, sebab ada saat di mana Tuhan tidak lagi menggarap dunia ini. Ingat segala sesuatu ada masanya. Sisi lain yang harus kita sadari bahwa waktu hidup kita juga terbatas. Betapa bahagianya hidup seseorang yang benar-benar ditujukan kepada Tuhan, sebab hanya dengan berbuat demikian ia mengisi hidup ini secara benar. Dengan demikianlah seseorang memiliki arah hidup yang jelas. Memiliki fokus hidup yang benar atau orientasi hidup yang benar. Bila kita memiliki warna atau keadaan hidup seperti ini maka hidup kita jauh lebih berarti dari seorang tokoh politik, bintang film terkenal manapun. Sebenarnya inilah kehidupan yang didamba oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, hendaknya kita tidak menunda untuk melangkah hidup bergerak bersama dengan Tuhan ini. Ini adalah suatu pola kehidupan yang tidak terlalu sukar dilakukan, tentu bagi orang berniat yang sungguh-sungguh. Lagipula hidup berjalan dengan Tuhan itu indah sekali.

0 komentar:

Posting Komentar

Bagi Anda yang ingin memberikan tanggapan/komentar berilah sesuai redaksi diatas.

 
Design by Jendri Aritonang+++Powered by: blogger